SUMENEP, NETSATU.COM,-Universitas Wiraraja Madura (UNIJA) akhir ini dihebohkan dengan adanya kritikan keras serta sorotan tajam dari internal kampus sendiri. Salah satu mahasiswa aktif dari Fakultas Hukum, berinisial MR, melontarkan kritik tajam terhadap klaim kampus sebagai “Perguruan tinggi swasta terbaik se-Madura” yang nilainya tidak sejalan dengan kondisi aktual di lapangan.
Slogan tersebut tidak lebih hanya sebatas kosmetik untuk mempercantik flyer, banner dan media online sebagai sarana promosi saja. faktanya, tidak mencerminkan realitas yang dihadapi mahasiswa sehari-hari. Ia menilai tata kelola kampus Universitas Wiraraja masih jauh dari kata ideal, terutama dalam aspek infrastruktur, transparansi anggaran, dan kebijakan.
“Persoalan mendasar ini seperti fasilitas kampus yang tidak memadai, Anggaran kegiatan diduga tidak transparan, dan Kebijakan Rektorat yang terkesan kaku dan otoriter,” Ujar Mr saat dijumpai, Rabu (10/4).
Kampus sebagai ruang strategis dalam membentuk insan akademis yang kritis, inovatif dan kompetitif, yang akan menjadi ujung tombak kemajuan bangsa. Oleh karena itu, Orientasi terhadap kualitas pendidikan harus menjadi prioritas utama, bukan semata-mata mengejar keuntungan finansial.
“Jangan hanya biaya mahasiswa yang setiap tahun terus mengalami kenaikan, tetapi tata kelola kampus tidak kunjung mengalami perbaikan,” Ucap MR.
Ia juga meminta Rektor Universitas Wiraraja untuk mengevaluasi kinerja seluruh jajaran Pimpinan Universitas dan Fakultas yang ada di bawahnya, seperti jajaran Dekanat, Kepala Prodi (Kaprodi) dan staf. agar bekerja secara profesional, proporsional, humanis dan transparan.
“Rektor wajib segera mengevaluasi seluruh jajaran yang ada dibawahnya, terkhusus pimpinan fakultas dan jajarannya agar mereka bisa berbenah,” Tutupnya.
Sementara itu media ini mencoba untuk menghubungi pihak rektor Unija akan tetapi minim akses untuk menghubunginya sampai berita ini terbit.
( Red/Dav )