SUMENEP, NETSATU.COM,- Keberadaan klinik kecantikan ilegal yang berlokasi di Jln Adirasa, Desa Kolor, Kecamatan Kota Sumenep, semakin santer disorot oleh sejumlah insan pers dan para aktivis dari lembaga Sumenep Forum.
Bahkan, aktivis Sumenep Forum saat ini tengah mendesak Tim Pengawasan, Penertiban, Perizinan (TP3) Kabupaten Sumenep untuk melakukan penertiban atau penutupan segala aktivitas di SA Beauty Clinic dan Academy.
Koordinator Sumenep Forum, Sudarsono menegaskan bahwa selama ini SA Beauty Clinic dan Academy sudah melakukan pelanggaran berat karena telah melayani pelayanan medis.
Dan bahkan, kata pria yang akrab disapa Endar ini, pelayanan atau tindakan medis di SA Beauty Clinic dan Academy diduga kuat bukan dilakukan oleh seorang dokter.
“Oleh sebab itu, sudah selayaknya TP3 Sumenep untuk mengambil langkah-langkah tegas untuk menertibkan segala aktivitas di klinik kecantikan tersebut sampai izin operasionalnya selesai,” tegas Endar di Forum Audiensi bersama TP3 Sumenep, Kamis (18-1-2024).
Di tempat yang sama, ABD Rahman Riadi, selaku pimpinan audiensi melimpahkan kepada Dinas Kesehatan (Dinkes) Sumenep selaku OPD pengampu untuk mengeluarkan rekomendasi penertiban atau penutupan SA Beauty Clinic dan Academy.
Namun sayang, perwakilan Dinkes Sumenep tak bergeming ketika diberikan kewenangan penuh oleh TP3 Sumenep.
Diberitakan sebelumnya, sejumlah aktivis yang tergabung di lembaga Sumenep Forum berhasil mengungkap fakta-fakta baru perihal dua dokter berinisial NV dan CD yang dikabarkan melakukan praktik atau tindakan medis di SA Beauty Clinic dan Academy.
Usut punya usut, rupanya yang melakukan tindakan medis di SA Beauty Clinic dan Academy bukanlah dokter NV dan CD.
Hal itu diungkapkan oleh Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Sumenep, Dokter Aziz di forum audiensi antara Tim Terpadu Pengawasan, Penertiban, dan Perijinan ( TP3 ) Kabupaten Sumenep bersama sejumlah aktivis Sumenep Forum, Kamis (18-1-2024).
Dokter Aziz mengatakan bahwa pihaknya sudah menanyakan terkait isu adanya tindakan medis di SA Beauty Clinic dan Academy yang dilakukan oleh Dokter NV dan CD.
”Saya sudah pernah konfirmasi kepada mereka yang bersangkutan. Jawabannya belum melakukan tindakan pelayanan medis. Mereka baru diikutkan kursus,” kata Ketua IDI Sumenep.
Untuk diketahui, forum audiensi antara Tim TP3 Sumenep dan Sumenep Forum itu dipimpin oleh Kepala DPMPTS Kabupaten Sumenep, ABD Rahman Riadi, dan dihadiri oleh OPD Tekhnis seperti Dinas Kesehatan, Dinas Lingkungan Hidup, Satpol PP, PUTR dan IDI Sumenep.
( Redaksi