Menu

Mode Gelap

Kesehatan · 1 Feb 2024

Kecewa Atas Tanggapan Dinkes Sumenep, Sumenep Forum Kembali Rencanakan Aksi Demo ke-2 Atas Kasus Klinik kecantikan Ilegal


					Fhoto : Aksi demo didepan kantor Dinas Kesehatan Sumenep jilid ke-1 Perbesar

Fhoto : Aksi demo didepan kantor Dinas Kesehatan Sumenep jilid ke-1

 

SUMENEP, NETSATU.COM, – Polemik kasus klinik kecantikan illegal bernama SA Beauty Clinic dan Academy yang berlokasi di Jln. Adirasa, Desa Kolor, Kecamatan Kota, Kabupaten Sumenep semakin memanas.

Pasalnya, sejumlah aktivis yang tergabung di Lembaga Sumenep Forum merencanakan untuk melakukan aksi Demonstrasi Jilid ke 2 (dua) ke Dinas Kesehatan (Dinkes) Sumenep.

Agenda aksi lanjutan tersebut merupakan bentuk kekecewaan atas jawaban Dinkes Sumenep yang dinilai ngalur ngidul oleh para aktivis Sumenep Forum pada saat diminta untuk menertibkan SA Beauty Clinic dan Academy yang beroperasi secara haram di kabupaten peradaban ini.

Koordinator Sumenep Forum, Sudarsono mengatakan, jika pihaknya sangat kecewa dengan jawaban Dinkes Sumenep yang mengatakan bahwa tidak punya kewenangan untuk mengeluarkan rekomendasi penutupan SA Beauty Clinic dan Academy dengan dalih klinik kecantikan tersebut adalah salon kecantikan dan masih dalam proses pengajuan ijin operasional klinik.

Padahal SA Beauty Clinic dan Academy ini sudah melakukan pelayanan medis dan hal itu terindikasi telah berlangsung selama 1 tahun lebih. Sementara Dinkes Sumenep hanya memberikan peringatan lisan kepada Owner SA Beauty Clinic dan Academy agar tidak melakukan pelayanan medis lagi.

“Jawaban dari Sekretaris dan Plt Kepala Dinkes Sumenep kepada kami kemarin sama sekali tidak berdasarkan hukum. Sebab, teguran lisan maupun tertulis hanya berlaku kepada Klinik legal yang melanggar SOP,” jelas aktivis yang akrab disapa Endar ini, Kamis (01-2-2024 ).

Sementara bagi klinik yang illegal, lanjut Endar, tidak berlaku sanksi teguran lisan dan tertulis, tapi penutupan. Apalagi klinik tersebut telah melakukan pelanggaran berat dengan memberikan pelayanan medis terhadap para konsumennya.

” Dan TP3 Sumenep telah memasrahkan penuh kepada Dinkes Sumenep terkait penertiban SA Beauty Clinic dan Academy selalu OPD pengampu,” tambahnya.

Oleh sebab itu, kata Endar, pihaknya dalam waktu dekat ini akan kembali menggerakkan massa untuk mengepung Dinkes Sumenep. Bahkan sasaran Sumenep Forum tidak hanya Dimasa Kesehatan, tapi kantor Bupati Sumenep juga akan menjadi sasaran massa aksi.

” Senin kami akan layangkan surat aksi demo jilid ke 2. Pertama kami akan kepung kantor Dinas Kesehatan setelah itu kami akan lanjut ke Kantor Bupati Sumenep sebagai respon dari sikap Plt Kadis Kesehatan yang bersikap arogan kepada peserta aksi kemarin,” tutupnya.

Diberikan sebelumnya, Dinas Kesehatan Kabupaten Sumenep didemo oleh sejumlah aktivis yang mengatasnamakan dari Lembaga Sumenep Forum.

Kedatangan para aktivis tersebut untuk mendesak Dinas Kesehatan Sumenep mengeluarkan rekomendasi penutupan Klinik Kecantikan SA Beauty Clinic Dan Academy yang diketahui beroperasi secara Ilegal.

Selain itu, mereka juga menuntut Dinas Kesehatan Sumenep mencabut Surat Ijin Praktik ( SIP ) kedua oknum dokter yaitu Dokter ( NV ) dan Dokter ( CD ) yang kedapatan melakukan pelayanan medis di klinik kecantikan SA Beauty Clinic Dan Academy.

 

( Redaksi )

Artikel ini telah dibaca 0 kali

badge-check

Publisher

Baca Lainnya

RSUD dr. H. Moh. Anwar Sumenep;  Masyarakat Wajib Mengetahui Layanan Istimewa Poliklinik gizi 

22 Agustus 2024 - 09:56

RSUD dr. H. Moh. Anwar Sumenep Tambah Dokter Spesialis Mata Demi Tingkatkan Pelayanan Prima

17 Juli 2024 - 14:28

Dinkes Dan TP3 Sumenep Tak Bertaji, Bupati Fauzi Didesak Turun Tangan Soal Penutupan Klinik Kecantikan Ilegal 

7 Februari 2024 - 12:05

Sebut Moh.Ramli Ngalor-Ngidul, Koordinator Sumenep Forum Saat Minta Tanggapan

6 Februari 2024 - 23:34

Sebut Moh.Ramli Ngalor-Ngidul, Koordinator Sumenep Forum Saat Minta Tanggapan

6 Februari 2024 - 17:22

Sumenep Forum Kembali Gelar Aksi Demo Jilid-2, Berujung Segel Pintu Kantor Dinkes Sumenep

6 Februari 2024 - 14:13

Trending di Kesehatan

Sorry. No data so far.