Sumenep, Netsatu.com,- Festival Dewi Cemara merupakan event yang di selenggarakan oleh team propensi Jawa timur yang di gelar di Kabupaten Sumenep berakhir ricuh, Jum’at ( 3-11-2023 ) sekira jam 22.00 wib.
Peristiwa memalukan ini bermula lantaran diwarnai kesalah pahaman antara group musik tongtong Gong Mania dan group musik tongtong Angin Ribut Pasongsongan, sehingga menyebabkan kedua group musik tongtong ternama di kabupaten Sumenep ini melakukan aksi saling lempar batu.
Akibat aksi lempar batu antara kedua group musik tongtong tersebut menyebabkan banyak yang luka bocor di bagian kepala, sehingga langsung di bawa ke rumah sakit terdekat untuk segera ditangani atas luka tersebut.
Festival ini merupakan event terbesar di kabupaten Sumenep sebab event ini melibatkan semua puluhan desa yang tersebar di Jawa Timur untuk menampilkan sebuah inspirasi yang dinilai menonjol di salah satu masing-masing desa tersebut.
Aksi saling lempar batu oleh kedua group musik tongtong tersebut membuat suasana tidak kondusif dan panik, para tamu kehormatan beserta para penonton yang ada saat kejadian lari untuk menyelamatkan diri atas lemparan batu kedua belah group musik tongtong.
Selang kurang lebih 15 menit saat kejadian, aksi ricuh tersebut di hentikan oleh puluhan anggota polres Sumenep, puluhan dari pihak Kodim Sumenep beserta dari pihak Satpol PP kabupaten Sumenep.
Kurang lebih satu jam kejadian, Kadisbudporapar beserta panitia yang terlibat kegiatan Festival Dewi Cemara, di panggil polres Sumenep untuk dimintai keterangan atas kejadian memalukan tersebut.
Sementara itu, saat awak media Netsatu.com mencoba untuk mewawancarai Mohammad Iksan yang selaku Kadisbudporapar kabupaten Sumenep setelah keluar dari ruang penyidik Polres Sumenep, dirinya menyambut marah marah saat di temui untuk diwawancarai oleh beberapa media.
“Untuk apa tanya lagi, kan sampeyan sudah nulis berita terkait masalah tersebut berarti sampeyan sudah mengeluarkan asumsi “tuturnya dengan nada emosi.
Ucapan tersebut di sampaikan kepada salah satu wartawan saat Moh.iksan di wawancarai.
” Terserah sampeyan mau tulis apa“, tutupnya.
( Amin )