Menu

Mode Gelap

Hukum & Kriminal · 8 Mar 2024

Tolak Amir Kawal Kasus Galian C Ilegal Sumenep Hingga Proses Penyidikan Polisi


					Foto : Tolak Amir Aktivis Mahasiswa Kabupaten Sumenep Sekaligus Sebagai Pelapor Atas Pertambangan Galian C Ilegal Perbesar

Foto : Tolak Amir Aktivis Mahasiswa Kabupaten Sumenep Sekaligus Sebagai Pelapor Atas Pertambangan Galian C Ilegal

 

SUMENEP, NETSATU.COM,- Tolak Amir merupakan salah satu aktivis Mahasiswa Kabupaten Sumenep sekaligus sebagai pelapor atas persoalan pertambangan galian C yang berstatus tak berijin (ilegal) yang berlokasi di Dusun Cemmanis, Desa Langsar, Kecamatan Saronggi, Kabupaten Sumenep hingga saat ini naik diproses penyidikan polisi, Kamis ( 7-3-2024 ).

Penutupan salah satu tambang galian C ilegal tersebut berawal dari laporan salah satu aktivis mahasiswa, Tolak Amir pada tanggal, 6 November 2023 ke Direktorat Reserse Kriminal Khusus (Ditreskrimsus) Polda Jatim, yang kemudian dilimpahkan ke Unit Tindak Pidana Tertentu (Tipidter) Polres Sumenep.

“Berdasarkan data dari Kepala Bagian (Kabag) Perekonomian, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sumenep yang tertera bahwa, proses pertambangan dikabupaten Sumenep masih banyak dalam tahap perizinan semua (tahap eksplorasi),” kata Amir.

Dari beberapa keterangan yang disampaikan Amir, ada 6 pertambangan yang sebelumnya dilaporkan ke Polda Jatim, dan salah satunya hari ini yang sudah naik dari penyelidikan ke penyidikan, tepatnya di Dusun Cemmanis, Desa Langsar, Kecamatan Saronggi, Kabupaten Sumenep.

“Lokasi galian C ilegal tersebut diduga kuat milik inisial RH, jadi nantinya tinggal menunggu gelar perkara, dan kemudian penetapan tersangka,” jelasnya.

Selain itu, menurut aktivis yang kerap disapa Amir juga mengatakan, bahwa Pidter Polres Sumenep turun langsung ke Tempat Kejadian Perkara (TKP), dan melihat langsung aktivitas pertambangan ilegal itu, sehingga anggota Polres Sumenep langsung mengamankan kunci dari Dum Truk, beserta Ekskavator.

“Saya selaku pelapor juga menekankan kepada Polres Sumenep untuk kemudian segera dipasangkan Police line, karena ketika TKP tersebut terindikasi melakukan tindak pidana, maka wajib di pasang Police line,” terangnya.

Tidak hanya itu, Amir juga menyampaikan, dengan adanya aktivitas pertambangan ilegal, yang dampak buruknya sangat luar biasa terhadap lingkungan, seperti salah satunya, banjir, dan longsor.

“Seperti di Desa Kasengan, itu bekas penambangan sudah beberapa puluh tahun yang lalu, namun sampai hari ini dampak, dan konsekuensi yang dilakukan itu masih tetap dirasakan oleh masyarakat, berupa kerusakan dan pencemaran terhadap lingkungan,” tegasnya.

Terakhir, Amir mengucapkan terimakasih, dan apresiasi terhadap kinerja Polres Sumenep, khususnya Unit Tipidter, karena sudah bekerja sesuai dengan amanat per Undang-Undangan, bahwa memang pertambangan ilegal ini sudah jelas melanggar aturan.

“Sesuai pasal 35 JO 158, Undang Undang no. 3, tahun 2020, atas perubahan Undang-Undang no. 4, tahun 2009, tentang Mineral dan batu bara (Minerba),” pungkasnya.

( Redaksi )

Artikel ini telah dibaca 0 kali

badge-check

Publisher

Baca Lainnya

Polisi Dalami Dugaan Korupsi Dana Pokir DPRD Sumenep, Beberapa Kades Diperiksa

26 Maret 2025 - 11:42

Dear Jatim Ungkap Dugaan Praktik Jual Beli Pokir Ditubuh DRPD Sumenep, Polres Sumenep Bakal Panggil Puluhan Kepala Desa

24 Maret 2025 - 16:18

Ahmad Amin Rifa’i, Aktivis Lidik Hukum dan HAM Soroti Kasus Di Tubuh Pemdes Dasuk Laok

21 Maret 2025 - 01:54

Sejumlah Oknum Pejabat PT.Garam Sumenep Resmi Dilaporkan Ke Polisi Atas Dugaan Penggelapan Dana Kemaslahatan Umat

15 Maret 2025 - 14:06

Ketua DPRD Sumenep Diduga Peras Mucikari, Aktivis Desak Pengusutan Tuntas

13 Maret 2025 - 09:27

SPDP Kasus Pelecehan Seksual Mahasiswi UNIBA Terbit, Dear Jatim: Tetapkan YP Sebagai Tersangka Dan Penjarakan 

13 Maret 2025 - 07:24

Trending di Hukum & Kriminal

Sorry. No data so far.