Menu

Mode Gelap

Hukum & Kriminal · 23 Okt 2024

Tukang Cukur Rambut Cabuli Anak SMP Berkali-kali, Polres Sumenep Sigap Tangkap Pelaku


					Inisial JU Pelaku Pencabulan Terhadap Anak di Bawah Umur Perbesar

Inisial JU Pelaku Pencabulan Terhadap Anak di Bawah Umur

 

SUMENEP – Satuan Reserse Kriminal (Reskrim) Polres Sumenep berhasil mengungkap kasus tindak pidana pencabulan terhadap anak di bawah umur. Pelaku atas nama JU(54) warga Desa Talango Kecamatan Talango yang berprofesi sebagai tukang cukur rambut kini telah diamankan dan ditetapkan sebagai tersangka.

Peristiwa ini terungkap bermula dari laporan seorang guru, ZA yang mencurigai perubahan perilaku salah satu muridnya, NI yang merupakan korban usia 13 tahun kelas VIII SMP pada Kamis, 19 Oktober 2024, ZA mendatangi rumah korban dan menanyakan alasan ketidakhadirannya di sekolah. Saat itu, korban akhirnya menceritakan pengalaman pahit yang dialaminya.

NI mengaku telah beberapa kali menjadi korban pencabulan yang dilakukan oleh JU. Atas pengakuan korban, orang tua kemudian melaporkan kejadian ini ke pihak kepolisian.

Menindaklanjuti laporan tersebut, Unit Resmob Polres Sumenep langsung melakukan penyelidikan dan berhasil menangkap JU di rumahnya, Desa Talango, Kecamatan Talango, Kabupaten Sumenep pada Senin, 21 Oktober 2024.

Saat diinterogasi, JU mengakui perbuatannya. Ia mengaku telah melakukan pencabulan terhadap NI sebanyak tiga kali. Motif di balik tindakan bejatnya adalah untuk memuaskan nafsu birahinya.

Sebagai barang bukti, polisi berhasil mengamankan sejumlah pakaian korban yang digunakan saat kejadian, seperti baju seragam sekolah, rok, kerudung, dan celana dalam.

Atas perbuatannya, JU dijerat dengan Pasal 81 Ayat (1),(2), dan Pasal 82 Ayat (1) Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2016 tentang Perubahan Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2014 tentang Perlindungan Anak. Ancaman hukuman yang menjeratnya cukup berat, yakni penjara minimal 5 tahun dan maksimal 15 tahun.

Kasus ini menjadi pengingat bagi kita semua pentingnya pengawasan terhadap anak-anak, terutama di lingkungan sekolah. Peran guru sebagai sosok yang dipercaya anak sangatlah penting dalam mengidentifikasi tanda-tanda kekerasan seksual pada anak.

Kapolres Sumenep Akbp Henri Noveri Santoso melalui Kasat Reskrim AKP Irwan Nugraha mengimbau kepada masyarakat untuk tidak ragu melaporkan setiap kasus kekerasan terhadap anak. Kepentingan terbaik bagi anak adalah menjadi prioritas utama dalam penanganan kasus ini.

“Polres Sumenep berkomitmen untuk terus berupaya memberantas segala bentuk kejahatan, khususnya kejahatan terhadap anak. Kami berharap kasus ini menjadi pembelajaran bagi kita semua untuk lebih peduli terhadap perlindungan anak”, ujar AKP Irwan.

AKP Irwan menegaskan bahwa pihaknya akan terus melakukan upaya maksimal untuk mengungkap kasus-kasus serupa dan memberikan perlindungan hukum bagi korban.

( Red/Dav)

Artikel ini telah dibaca 0 kali

badge-check

Publisher

Baca Lainnya

Mapolres Sumenep Bakal Dikepung Aktivis Dear Jatim Dalam Aksi  Demonstrasi Terhadap Kinerja Kasat Reskrim

8 Februari 2025 - 15:52

HM, Raja Rokok Ilegal Sumenep? Aktivis Tuding Money Laundry 

8 Februari 2025 - 12:25

Dear Jatim Kembali Paparkan Nama-nama Aspirator Dana Pokir Yang Terindikasi Korupsi 

7 Februari 2025 - 17:19

Aktivis Dear Jatim; Ada Aliran Dana Dari Salah Satu Bank BUMN Kepada Pengusaha Rokok Ilegal

3 Februari 2025 - 09:44

Tantangan Kasat Reskrim Dalam Kasus Dugaan Korupsi Dana Pokir DPRD Sumenep 

3 Februari 2025 - 09:20

Seluruh Anggota DPRD Sumenep Diduga Terlibat Dalam Kasus Korupsi Pokir.

17 Januari 2025 - 15:08

Trending di Hukum & Kriminal

Sorry. No data so far.